Senin, 08 Mei 2017



BAHASA INDONESIA DI RANAH MEA
(Masyarakat Ekonomi ASEAN)

Oleh: Sony Sujatmiko

Istilah MEA di tahun 2016 ini mungkin sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia.  Masyarakat sering mendengar istilah MEA di sosial media, koran, dan televisi. Apakah meraka mengetahui tentang pengertian MEA? ada beberapa dari mereka yang paham akan tetapi ada juga yang tidak. Sebelum membicarakan mengenai MEA, alangkah baiknya membicarakan tentang bahasa terlebih dahulu. Sebab bahasa merupakan alat komunikasi atau sebagai perantara dalam interaksi didalam ranah MEA. Setelah kita memahami tentang bahasa, selanjutnya akan membahas perihal tentang MEA dan bahasa Indonesia  yang diharapkan memiki peran dalam MEA.
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh setiap individu dalam menjalin interaksi sosial dalam kehidupan masyarakat. Selain itu, bahasa memiliki peran dan fungsi yang mendasar, yakni sebagai medium penyampai maksud atau tujuan, sebagai saluran atau lorong penyampai pikiran, gagasan, ide, dan keinginan. Maksud  atau tujuan komunikasi sendiri adalah agar terjadi timbal-balik dalam suatu pembicaraan (percakapan). Dalam MEA bahasa merupakan jembatan terjalinnya suatu komunikasi, tanpa ada bahasa maka tidak akan terjalin sebuah kerja sama atau integrasi ekonomi antar peserta MEA.
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan suatu bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian adanya sistem perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN.  Tahun 2016 adalah tahun diberlakukannya ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)  yang merupakan bentuk realisasi integrasi ekonomi di kawasan ASEAN terutama di 7 (tujuh) negara anggota ASEAN yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Philipina, Vietnam, Thailand dan Myanmar.  Meskipun merupakan bentuk penyatuan ekonomi di ASEAN, tetapi MEA akan berdampak sangat luas di berbagai dimensi kehidupan seperti sosial, politik, budaya dan bahasa. MEA memiliki banyak dampak positif dari segi ekonomi di kawasan ASEAN (Asia Tenggara). Ada berbagai macam faktor yang memiliki pengaruh dalam MEA.
Salah satu faktor yang memiliki pengaruh yang sangat luas adalah penggunaan bahasa dalam komunikasi antar negara ASEAN. Selama ini bahasa yang digunakan sebagai bahasa pengantar di dalam semua kegiatan adalah bahasa Inggris. Hal ini dapat dimaklumi karena bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa internasional yang pemakaiannya paling luas termasuk di kawasan ASEAN. Bahasa Inggris   telah lama digunakan sebagai alat komunikasi dalam berbagai bidang baik lisan maupun tulis. Tetapi dalam kenyataannya banyak masyarakat Indonesia belum mampu  memahami dan menggunakan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi baik secara lisan maupun tulisan.
Sehingga menyikapi situasi yang demikian, tidak salah jika bahasa Indonesia bisa mengambil peran sebagai bahasa pengantar MEA selain bahasa Inggris. Ada beberapa alasan mengapa bahasa Indonesia dapat dijadikan sebagai bahasa pengantar dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN. Yang pertama karena Indonesia merupakan negara yang luas serta memiliki jumlah penduduk terbanyak ke-4 di dunia, dan apabila kita lihat dari lingkup Asia Tenggara, Indonesia merupakan yang terbesar. Yang kedua karena sistem bahasa Indonesia sudah lebih mudah dan mapan, hal ini dibuktikan dengan pedoman Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD)  baik yang terkait dengan lafal, bentuk huruf, bentuk kata dan unsur kata serapan. Dengan adanya sistem bahasa yang sudah standar, maka bahasa Indonesia bisa dipelajari dan diminati sehingga memungkinkan dijadikan bahasa pengantar MEA. Dan yang terakhir karena Indonesia merupakan pasar yang sangat menjanjikan disebabkan penduduk yang sangat banyak serta kekayaan alam dan kebudayaan yang melimpah. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa Indonesia memiliki potensi sebagai bahasa pengantar MEA.
Upaya pemerintah Indonesia dalam menghadapi MEA telah direncanakan sejak tahun 2015. Pemerintah berusaha meningkatkan kualitas para tenaga kerja atau sumber daya manusia (SDM) Indonesia agar tidak kalah saing dengan tenaga kerja asing. Di Indonesia sendiri pemerintah baru saja mengeluarkan suatu kebijakan yaitu untuk melindungi bahasa Indonesia  dengan Uji Kemahiran Bahasa Indonesia (UKBI) bagi para pekerja asing yang masuk ke Indonesia. Tujuan diciptakan UKBI ini juga untuk melindungi para pekerja Indonesia agar tidak tersaingi pekerja asing yang masuk, tetapi adanya UKBI tetap penting dan sangat diperlukan untuk melindungi bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara.
Dengan adanya UKBI di Indonesia diharapkan para tenaga kerja Indonesia tidak perlu merasa rendah diri ketika bersaing dengan para tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan mentalitas dan kualitas para tenaga kerja Indonesia. Serta, pemerintah juga mengharapkan kerja sama dari tenaga kerja Indonesia untuk menunjukkan kemampuan atau skill di tingkat nasional ataupun regional.
Fungsi dari MEA sendiri adalah membantu perekonomian suatu negara agar menjadi lebih baik dan menyejahtrakan setiap warga negara yang ikut berpartisipasi didalam MEA. Sedangkan dampak internasionalnya yaitu mengangkat komoditi ekspor di kawasan ASEAN untuk dapat bersaing dengan Tiongkok dan India.
Bahasa Indonesia diharapkan suatu saat nanti dapat menjadi bahasa internasional. Serta dapat menjadi bahasa pengantar atau bahkan inti dari penyelenggaraan MEA yang selanjutnya. Hal itu merupakan suatu kebanggaan bagi negara Indonesia di tingkat ASEAN dan internasional.

Sumber Referensi:
Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta

Danarkusumo, Didi. (2016, 04 Januari). Apa Itu MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). 

Diperoleh 15 November 2016, dari https://www.selasar.com/ekonomi/apa-itu-mea-masyarakat-ekonomi-asean/

{ 1 komentar... read them below or add one }

- Copyright © Menulis Kreatif - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -